Yohanes Korang pria asal Desa Banga’, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja satu-satunya pengarajin Tulang kerbau yang ada di Toraja.
Berbagai kerajinan diciptakan Korang dengan memanfaatkan bahan dari tulang kerbau. Seperti, patung yang meyerupai manusia atau dalam bahasa Toraja disebut tau-tau serta kalung hingga gelang.
Hal tersebut sudah digeluti oleh Korang saat dirinya masi berusia 25 tahun. “Saya ini sudah lama kerja, sejak masih usia 25 tahun, saat itu juga mulai turis masuk ke Indonesia,” ucapnya.
Keahlian Korang dalam mengkreasikan tulang kerbau menjadi sebuah kerajinan yang mempunyai harga seni yang tinggi. Bahkan, hasil karyanya sudah terjual hingga ke mancanegara.
Korang merajut tulang kerbau di sebuah pondok kecil yang berada di Desa Banga’, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja. Bahan yang digunakan oleh Korang semuanya menggunakan bahan tradisional. Seperti rotan sebagai pengganti benang dan kulit kambing untuk baju tau-tau yang dibuatnya.
Sementara, alat yang digunakan oleh Korang untuk menciptakan karyanya masih terbilang sederhana. Seperti pahat, palu dan juga kapak.
Dalam setiap harinya Korang mencari dan mengumpulkan tulang kerbau yang dibuang oleh masyarakat setelah proses pelaksanaan adat kematian. Saat terkumpul, tulang kemudian dibersihkan dan dipisahkan sesuai bentuk dan ukuran. Tulang kemudian dibentuk dan dipahat sesuai keinginan.
Korang yang kesehariannya disapa Ambe Tato’ Kora, tidak pernah berhenti untuk terus berkarya.
Dia juga menjadi satu-satunya pemahat tulang kerbau yang ada di Toraja, yang seharusnya memerlukan perhatian dari Pemerintah.
Sumber: makassar.tribunnews.com