Sahabat budaya, tak asing jika kita mendengar Suku Toraja atau Toraja. Sebagian besar wisatawan lokal maupun asing mengenal Suku Toraja memiliki kekayaan tradisi dan budaya yang unik, salah satunya Rambu Solo.
Suku Toraja sendiri mendiami di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Banyak hal unik tradisi Suku Toraja kita akan bahas kali ini.
Berikut sejumlah tradisi Suku Toraja dari berbagai sumber.
Rambu Solo
Dilansir dari Wikipedia, Rambu Solo adalah sebuah upacara pemakaman yang mewajibkan keluarga almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mediang yang telah pergi.
Dalam Aluk To Dolo (Kepercayaan Tradisional masyarakat Toraja) dilansir dari Warisan Budaya Kemendikbud RI. Seseorang yang telah meninggal belum dianggap meninggal sebelum dilaksanakan upacara Rambu Solo.
Adapun proses pelaksanaan tradisi Suku Toraja ini, pada umumnya Rambu Solo dilaksanakan selama 7 hari. Rambu Solo ini digelar dimaksudkan untuk memberikan bekal kehidupan kepada orang mati di akhirat.
Rambu Tuka’
Tradisi ini cukup berbeda dengan Rambu Solo. Menurut penjelasan Wikipedia, Rambu Tuka adalah sebagai sebuah bentuk permohonan untuk mendapatkan berkat dan segala kebutuhan hidup di dunia.
Asap dalam artian persembahan itu naik ke langit sebelum matahari mencapai zenit. Persembahan -persembahan tersebut dialamatkan kepada para dewa dan kepada para leluhur yang sudah menjadi dewa yang sekarang dipercaya mendiami langit sebelah timur laut.